Laman

Senin, 12 Oktober 2015

Memulai Usaha Budidaya Tebu

Gua, ama 2 temen gua (sebut aja dimot ama ervan) sekarang lagi coba mulai bercocok tanam, ya sebagai penghasilan tambahan lah, sapa tau bisa menjadi penghasilan utama dan kantor jadi tambahan aja, aamiin..
Setelah pemikiran panjang dan menemui berbagai guru besar untuk menanyakan sekitaran usaha apa yang cocok buat kita bertiga, kami menemukan jawaban bahwa kami tidak cocok bekerja di air. Syukur alhamdulillah sih, kalo kerja di air repot juga kan gua,hehe.. Akhirnya kita memutuskan untuk jadi petani, ya petani tebu lebih tepatnya. Dengan modal usaha patungan, bismillah kita mulai untuk bercocok tanam. Akhirnya gua bisa menerapkan ilmu kuliah gua dulu pas di IPB, makanya gua nyoba buat bertani.
Kita mulai dengan perhitungan kasarnya dan kita menargetkan minimal punya lahan 3 hektar untuk bertiga, dengan harapan kan setiap orang nanti bisa mendapatkan hasil dari sehektar lahan yang udah dikelola. Kita asumsi kemarin dengan punya lahan 3 hektar, masing-masing kita bisa menghasilkan uang minimal setengah dari gaji kita sekarang, nah tahun berikutnya uang itu buat beli lahan lagi yang dengan harapan bisa nutupin setengah lagi dari gaji kita, abis itu resign deh.. #lho :D becanda ding..
Kita ngga muluk2 sih tujuannya, yang penting penghasilan per bulan udah bisa ngalahin gaji kita bertiga mah udah cukup lah, jadi kerja kan ngga keteken-keteken amat, ya ngga??hehe..
Kemarin lahan udan di cek, cuma memang baru dapet 2 hektar aja, sisanya masih nyari sekaligus nyari duitnya buat beli, hahahaha... (itu problem kita). Dengan baru dapetnya lahan seluas 2 hektar, kemungkinan rencana pendapatan belum dapat terpenuhi, jadi ya mau ngga mau nyari lagi tempat baru. Cuma tempat baru sekarang agak susah nyarinya karena harga tebu lagi tinggi jadi jarang petani yang akan menjual tanahnya. So sejauh ini kita jalankan dulu lahan yang udah ada, berharap nanti akan mendapatkan lahan lainnya, dan semoga nanemnya lancar dan harga gula tahun depan ngga merosot tajam, aamiin..
Bismillahi Rohmani Rohiim.. :)

Keutamaan Duduk Diantara Dua Sujud

Salat merupakan tiang agama Islam. Di dalam setiap bacaan salat, terkandung banyak makna kehidupan manusia. Salah satu di antaranya yakni, doa diantara dua sujud. Tak banyak yang mengetahui dahsyatnya doa di antara dua sujud. Terlebih dengan seringnya doa ini dibacakan oleh seorang Muslim, maka akan memberikan kemungkinan untuk dikabulkan doanya jauh lebih besar dibandingkan doa-doa lainnya yang hanya dibaca hanya satu kali sehari.

Berikut beberapa hal positif yang diberikan dengan membaca doa duduk di antara dua sujud, :
1. Robighfirlii
Robighfirli bisa diartikan sebagai kita yang meminta kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa yang dimiliki. Dosa merupakan beban hidup yang bisa menjadi penghalang kita masuk ke dalam surga milik Allah SWT.
2. Warhamnii
Khasiat doa di antara dua sujud yang kedua yaitu, warhamnii bermakna meminta kasih sayang dari Allah SWT.
3. Wajburnii
Wajburnii menyatakan kita minta tolong kepada Allah SWT untuk menutup kekurangan yang kita miliki sebagai manusia.
4. Warfa’ni
Bagian ini adalah bagian kita yang meminta bantuan Allah SWT untuk meninggikan derajat kita agar tak ada manusia yang sanggup menghina.
5. Warzuqni
Ini adalah permintaan akan rezeki dari Allah SWT.
6. Wahdini
Ini adalah doa yang dipanjatkan ketika kita butuh petunjuk dan bimbingan mengenai hidup.
7. Wa’afinii
Adalah doa peminta kesehatan.
8. Wa’fuannii
Bagian terakhir adalah bagian yang menyempurnakan segalanya. Di sini kita meminta seluruh catatan negatif kita dihapuskan. Sungguh, betapa dahsyatnya doa di antara dua sujud.

Selain dari do'anya, secara medis gerakan ini memang sangat bagus untuk kesehatan. Saat sedang berada dalam posisi gerakan ini,  syaraf pangkal paha yang berada di atas tumit kaki akan terpijit (refleksi). Hasil Pijatan ini mampu melindungi dari penyakit saraf pangkal paha atau yang disebut syaraf nervus ischiadus. Syaraf ini menyebabkan penyakit neuralgia yang ditandai dengan rasa nyeri, sakit, hingga berakibat kaki tidak bisa digerakkan.

Selain mencegah neuralgia, gerakan duduk Iftirash juga bermanfaat medis untuk menjaga kesehatan jantung dan memperlancar sistem sirkulasi darah.  Ternyata saat dalam posisi ini aliran darah tidak akan sampai ke kedua kaki bagian bawah. Dengan posisi ini, aliran pembuluh darah utama di tungkai akan terhenti. Namun, debit aliran darah ke otak dan organ dalam lainnya akan bertambah. Pada saat bersamaan, posisi ini dapat mengembangkan sirkulasi melalui pembuluh kolateral kaki.
Posisi ini juga dapat meningkatkan konsentrasi. Hal ini disebabkan ketika gerakan duduk sudah  mencapai tekukan, saturasi menurun sampai 93 persen, lalu nadi menghilang, dan saturasi tidak terdeteksi lagi. Saat itulah aliran darah utama berhenti total. Debit darah ke otak dan organ penting bertambah, metabolisme meningkat, dan kosentrasi daya pikir pun lahir. Sebab itulah disarankan kepada bagi yang akan belajar keras untuk duduk dalam posisi ini agar mendapatkan konsentrasi tinggi.

Duduk diantara dua sujud juga bermanfaat untuk menyeimbangkan sistem kerja elektrik serta saraf keseimbangan tubuh. Posisi ini dapat menjaga kelenturan saraf bagian paha bagian dalam  dalam, cekungan lutut, betis, sampai jari-jari kaki yang dapat mencegah prostat, diabetes, dll. Setelah dikaji secara medis, gerakan Iftirash dapat mengaktifkan kelenjar keringat dan mencegah pengapuran.  Hal ini disebabkan bertemunya lipatan paha dan betis.

Duduk dengan jari-jari kaki menekuk juga merupakan relaksasi maksimal dari kelompok otot-otot betis. Saat duduk seperti ini, otot-otot diregangkan maksimal sehingga terjadi pemulihan dan bebas dari timbunan asam laktat penyebab nyeri dan kelelahan. Dan efek lebih lanjut dapat memperkuat dan mempertahankan trauma fisik dan mekanik. Kemudian, saat duduk iftirasy, tumit juga akan menekan aliran kandung kemih, kelenjar kelamin, dan saluran vas deferens. Jika dilakukan terus menerus dengan benar, posisi duduk seperti ini bisa membantu mencegah impotensi.

Sementara itu, manfaat ini berbeda pula dengan manfaat duduk diantara dua sujud pada Tahiyat Akhir atau tawarruk. Gerakan ini  sempurna dan sangat baik bagi pria karena dapat membantu mencegah impotensi dan mencegah gangguan pada ureter, kandung kemih (vesica urinaria), vas deferens, dan uretra. Variasi posisi telapak kaki pada duduk iftirasy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian gerakan. Gerakan ini terlihat harmonis dan dapat menjaga  kelenturan dan kekuatan organ kaki.

Namun Iftirash dan tawarruk harus dilakukan dengan benar untuk bisa mendapatkan khasiat ini. Bagi mereka yang tidak meluruskan kaki kanan mereka secara vertikal, mereka tidak akan mendapatkan “tekanan refleksologi”  ini. Untuk itu sebaiknya dapat menggerakan sesuai agar bisa memperoleh manfaat medisnya.