Bismillahirahmanirahim
Kawanku semua yang dirahmati Allah, kota metropolitan Jakarta
dengan semua aktivitas didalamnya, macet, polusi, korupsi sampai rebutan
kursi. Tiap hari orang sibuk dengan urusanya masing – masing, setiap
hari bahkan semakin sibuk, sibuk nyari uang, sibuk cari makan, sibuk
cari solusi atas kehidupannya. Kawan to lawan, musuh topun teman tak
pandang bulu lagi yang penting bisa menang, yang penting bisa kenyang,
biarkan yang lain, unggulkan diri sendiri, kalahkan dan hancurkan,
kehidupan yang begitu keras, persaingan yang begitu ketat dan siapa yang
kalah harus mengalah, siapa yang menang pasti takkan ada lawan, ya
seperti itulah dinamikanya…terkadang jenuh aku memikirkanya..
Sebuah kisah semoga membuka mata hatimu…
Seorang tukang kayu baru saja mendapat pekerjaan setelah lama
menganggur, dia mendapatkan pekerjaan menebang pohon dihutan untuk
membuka lahan pemukiman baru. Di hari pertama bekerja, dia mempersiapkan
semua peralatannya termasuk kapak kesayangannya yang sudah diasahnya
semalaman dan nampak sekali ketajamannya. Di hari pertamanya itu dia
mampu menebang 10 batang pohon. Dia pun mendapat pujian dan sanjungan
dari bosnya. Pujian itu membangkitkan semangat si tukang kayu dan
berjanji akan lebih semangat lagi bekerja di hari berikutnya.
Di hari ke dua, si tukang kayu mulai lagi bekerja. Kali ini di
berangkat lebih pagi berharap bisa menebang pohon lebih dari yang
dilakukannya kemarin. Dengan semangat yang membara dia terus
menghujamkan kapaknya dari satu pohon ke pohon lain. Satu persatu
pohon-pohon itu tumbang. Sampai dengan hari mulai gelap nampak wajah
lesu si tukang kayu. Setelah menghitung jumlah pohon yang di tebang di
kecewa karena hanya 9 batang pohon yang mampu dia tebang hari ini.
Kekecewaan yang luar biasa, mengingat dia sudah lebih pagi bekerja
dengan semangat yang lebih dari hari sebelumnya. Namun semangatnya
kembali bangkit dan dia berjanji akan bekerja lebih keras lagi esok
hari.
Di hari ketiga, si tukang kayu itupun berangkat dengan penuh
semangat. Dia yakin akan lebih baik dari hari kemarin. Setelah seharian
bekerja, lagi-lagi dia harus kecewa karena jumlah pohon yang ditebangnya
lebih sedikit dari hari-hari sebelumnya. Kali ini ia hanya mampu
menebang 6 batang pohon. Kekecewaan yang mendalam tampak di raut
wajahnya. Dia merasa sudah berusaha maksimal, namun hasilnya malah jauh
dari harapan.
Kemudian dia menghadap Bosnya, setelah dia menceritakan kejadiannya
kemudian dia berkata akan berhenti bekerja karena tidak bisa memenuhi
target yang dibebankan kepadanya. Si Bos itu tersenyum dan kemudian
bertanya apakah si tukang kayu sudah mengasah kapaknya? Seketika itu
juga si tukang kayu terperanjat dan seolah-olah tidak percaya. Hal
sepenting itu bisa dia lupakan karena saking semangatnya di bekerja.
Semangat dan kerja keras saja tidak cukup, segala sesuatu yang
berkaitan dengan pekerjaan itu harus dipersiapkan dengan baik dan
maksimal, termasuk sarana dan prasarana. Walaupun saran dan prasarana
yang kita miliki sangat minim namun kita wajib mengoptimalkannya untuk
mencapai hasil yang maksimal.
Si tukang kayu tadi melupakan hal yang sangat penting untuk mendukung
semagat kerjanya yang keras. Kapak yang menjadi alat utama pekerjaanya
terlupakan karena begitu semangatnya dia mencapai hasil terbaik dalam
pekerjaannya. Mata kapak yang sering dipakai lama-lama akan tumpul dan
tidak maksimal. Begitu juga dengan otak dan hati kita, untuk itu
mengistirahatkan dan mengasahnya kembali dengan hal-hal yang positif dan
mendekatkan diri kita kepada Yang Maha Kuasa akan mampu merangsang dan
mempertajam kerjanya.
Kawanku yang baik budinya…
Disadari atau tidak, kehidupan kita sama seperti kisah diatas, sering
kali kita sangat sibuk sehingga tidak mempunyai waktu untuk mengasah
kapak. Dimasa sekarang ini, banyak orang lebih sibuk dari sebelumnya,
tetapi mereka lebih tidak bahagia dari sebelumnya. Mengapa? Adakah yang
tahu…
Kawan, mungkinkah kita lupa bagaimana caranya untuk tetap tajam?
Tidak ada yang salah dengan aktivitas dan kerja keras. Namun idealnya
tidaklah seharusnya kita sedemikian sibuk sehingga mengabaikan hal-hal
yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, hidup kita harus seimbang. Ada saatnya bekerja dan ada saatnya “memanjakan diri”
Kita semua membutuhkan waktu tenang untuk berfikir dan merenung,
untuk belajar dan tumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah
kapak, kita kan tumpul dan kehilangan efektifitas. Jadi mulailah
sekarang untuk memikirkan cara bekerja efektif dan menambahkan banyak
nilai kedalamnya. Kisah itu mengajarkan kita jangan hanya bekerja keras
tanpa berfikir bagaimana bekerja cerdas. Kisah itu juga mengajarkan kita
agar selalau meningkatkan kemampuan diri kita selama bekerja to
berusaha menggapai impian-impian. Sebab zaman terus berubah, artinya,
kita pun harus terus meningkatkan kemampuan diri kalau mau sukses
menggapai impian, tanpa terus mengupgrade kemampuan bersaing kita akan
semakin mengecil dan kita bisa tersingkir dari zona kesuksesan yang
hendak kita gapai.
Jangan pernah menutup diri dari sebuah perubahan dan jangan
membatasi diri untuk mempelajari hal-hal baru. Jika kita mau mempelajari
hal-hal yang baru dan terus mengalami perubahan, maka berarti kita
sedang terus mendekati titik keberhasilan yang kita impi-impikan.
Semua problem yang kita hadapi, baik dari dalam diri maupun dari
luar, tidak boleh mengendurkan semangat kita untuk terus tumbuh lebih
baik, semua itu tidak boleh mnyurutkan semangat kita untuk meningkatkan
kualitas diri untuk berkembang lebih baik lagi setiap hari. Orang yang
hidupnya hari ini lebih jelek dari kemaren adalah orang yang bangkrut.
Orang yang hidupnya hari ini sama dengan hari kemaren adalah orang yang
merugi. Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemaren adalah orang
yang beruntung, karena itu duhai kawanku, fokuskan energy dan pikiran
kita hari ini untuk tumbuh lebih baik lagi untuk mencapai impian kita,
dengan kata lain, kerjakan dan intensifkan factor-faktor pendukung
mayoritas yang semakin menumbuhkan kualitas diri anda dan mendekatkan
diri pada tujuan hidup lebih baik,
Kawanku yang baik, menurut para ahli. Salah satu factor yang dapat
mendorong pertumbuhan diri kita menjadi lebih baik adlah memahami
kekurangan kita, dedikasikan diri untuk terus mau belajar memperbaiki
kekurangan dan meningkatkan kemampuan diri, dengan kemampuan yang baik
kita pasti dapat melaksanakan pekerjaan, bisnis, maupun tugas lainnya
dengan lebih baik untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Dengan
terus belajar kita dapat mengoptimalkan potensi tak terbatas yang ada
dalam diri kita, yang dapat mendukung pencaian kecermelangan hidup kita.
Ya misalnya, setiap hari kita belajar meningkatkan kemampuan
personal 0.3% saja berarti dalam sebulan kita dapat 9 % kemampuan
personal kita meningkat. Dalam satu tahun dua tahun tiga tahun dan
seterusnya kita dapat menghitungnya sendiri berapa kemampuan peningkatan
personal kita ya to tidak, jika itu dilakukan terus menerus pencapaian
akumulatifnya tentu akan luar biasa. Peningkatan kemampuan personal kita
menjadi sangat tak terbatas, karena sesungguhnya dalam diri kita ini
terdapat potensi kemampuan yang tak terbatas. Tinggal bagaimana kita
mengexplorasinya,
Kawanku, kerja keras saja tidak cukup harus ditambahi kartu AS yang
kedua yaitu kerja cerdas, kerja ini meliputi kerja intelektual,
terkonsep, terstruktur, terencana, kreatif dan inovatif, namun saying
sering kali kita melupakan factor ini. Padahal untuk bekerja cerdas kita
perlu pengalaman (keberhasilan maupun kegagalan) jadi kita perlu juga
menginvestasikan waktu kita untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan
yang sedang kita lakukan, baik yang berhasil maupun yang gagal,
singkatnya tujuan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah kita
lakukan baik yang berhasil maupun yang gagal, singkatnya tujuan
melakukan evaluasi buka sekedar untuk bisa melakukan kegiatan yang
lebih bermanfaat dengan hasil yang lebih baik, cara yang lebih sempurna
dan waktu penyelesaian yang lebih cepat, tetapi juga untuk menemukan
ataupun menciptakan perubahan-perubahan positif (perubahan system kerja,
peralatan yang digunakan, prosedur operasional yang diterapkan) yang
memberikan hasil yang berlipat ganda.
Untuk mengubah cara lama, memang tidak nyaman, tapi perubahan perlu
kita lakukan untuk meraih sukses yang lebih besar dautahun mendatang,
salah satunya adalah dengan melatih kebiasaan baru untuk bekerja cerdas
agar dapat hasil yang optimal. Ada banyak jalan menuju roma tentunya
juga ada banyak jalan untuk dapat bekerja cerdas. Salah satu cara
tersebut adalah dengan menerapkan prinsip 20/80 yang diperkenalkan oleh PARETO.
Yaitu bekerja cerdas dengan menfokuskan pada 20 % upaya yang
memberikan 80% hasil, luar biasa bukan…siapa tahu prinsip pareto ini
cocozk untuk kita terapkan untuk meraih sukses ditahun mendatang. Kita
memang sering kali enggan untuk belajar dari pengalaman masa lalu, kita
pun masih cenderung enggan untuk maju dan menjadi lebih baik dari hari
harikemaren,kita suka berjalan ditempat. Kita lebih suka menginjak jejak
sama dan terantuk pada batu yang sama pula, oleh karena itu duhai
sahabatku, jika kita bisa mengenal kemampuan diri kita maka secara
gampang pula kita dapat terus mengembangkanya hingga mencapai suatu
level yang relative tinggi, biasanya, kemampuan seseorang bisa berupa
wawasan, pengetahuan, kepandaian dan keahlian yang meruapakan hasil dari
proses perpaduan antara intelegensi dan emosi melalui proses belajar (
baik sekolah maupun otodidiak) serta pengalaman-pengalaman sepanjang
hidupnya.
mulai sekarang, putuskanlah bahwa kita xharus meningkatkan kemampuan-kemampuan, saatnya mengasah “KAPAK” kemampuan kita..
Bagaimana kawanku semua, maukah engkau mencobanya.???
Ya Rabb, wahai zat yang tak pernah menutup pintu, seribu kali
kami datang kepadamu membawa setumpuk permasalahan hidup, seribu kali
kami datang membawa beban hidup kami, tak akan pernah engkau terbebani.
Kuasamu begitu besar tak terbatas dan tak bertepi.
Ya Allah, wahai pembebas segala derita, kami tiada tahan
menanggung derita, meski itu sebab kelakuan salah kami, kami tidak
sanggup menahan datangnya akibat buruk, meski itu adalah akibat
perbuatan kami sendiri. Kuasamu yang kami harap bisa hadir
ditengah-tengah permasalahn yang kami hadapi.
Ya rabb, jadikan kami manusia yang terus berupaya meningkatkan
kualitas kehidupan kami, peringan langkah kami, dan tuntun selalu menuju
kearahmu, karena jika tiada engkau yang menuntun..pada siapa lagi kami
memohon pertolongan selain kepadamu….
Semoga bermanfaat
sumber : http://temonsoejadi.wordpress.com
Saat mimpi-mimpi dalam pikiran menemukan sebuah ruang, maka tempatkanlah mimpi itu disana, karna kelak kamu akan dapat meraih mimpi-mimpi itu (Ar. Dhani)
Jumat, 06 Juli 2012
Bekerja keras dan bekerja cerdas
Kamis, 05 Juli 2012
Daftar Perusahaan Retail Ternama di Indonesia
Buat rekan yang ingin mendapatkan kontak perusahaan-perusahaan retail ternama di Indonesia dibawah ini daftarnya. Jika ada perubahan silahkan dikoreksi.
PT. Alfa Retailindo Tbk.
Alamat.
Jl. MH. Thamrin No. 9, Cikokol,Tangerang 15117 Banten,Indonesia
Telf.(021) 5543445, (021) 55755945
Fax.(021) 5548083
Retail
PT. AGIS Tbk
Alamat.
Menara Kebon Sirih, 6th Floor Suite 601-604,Jl. Kebon Sirih No. 17-19,Jakarta Pusat 10340,Indonesia
Telf.(021) 39836699
Fax.(021) 39836698
Retail and trading electronic; Electronic repair
PT. Dewataagung Wibawa
Alamat.
Wisma Soewarna, 3rd Floor Suite 3 K-R,Soewarna Business Park Soekarno Hatta International Airport, Cengkareng,Tangerang 19110 Banten,Indonesia
Telf.(021) 55911511
Fax.(021) 55911522
Duty free retailer and restaurant
PT.Ginza Prima Indah
Alamat.
Jl. Pasar Baru No. 120-122,Jakarta Pusat 10710,Indonesia
Telf.(021) 3453078, (021) 3813983
Fax.(021) 3450065
Wholesaler, retailer : department store
Pt.Goro Batara Sakti
Alamat.
Jl. Perintis Kemerdekaan Gudang Dolog 1-2, Kelapa Gading,Jakarta Utara 14240,Indonesia
Telf.(021) 45845858, (021) 45840460
Fax.(021) 45840640, (021) 4515428
Retailer; Wholesaler
Indomaret
Alamat.
Jl. Ancol Barat I No. 9-10, Ancol Barat,Jakarta Utara 14430,Indonesia
Telf.(021) 6914478, (021) 6919710, (021) 6919712
Fax.(021) 6914480
Retailer
Pt.Pasaraya Tosersajaya
Alamat.
Jl. Iskandarsyah II No. 2, Blok M – Kebayoran Baru,Jakarta Selatan 12160,Indonesia
Telf.(021) 7260170, (021) 7207201
Fax.(021) 7207209
Building management; Retail
CV.Teknika Utama,
Alamat.
Jl. Yosodipuro No. 3,Surabaya 60241 Jawa Timur,Indonesia
Telf.(031) 5681973
Fax.(031) 5681973
Department store; Retailer
PT.Mutiara Ritelinti Wira
Alamat.
Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot. 12,Jl. Jend. Sudirman,Jakarta Selatan 12190,Indonesia
Telf.(021) 5153828, (021) 5153554
Fax.(021) 515383031, (021) 515383032
Retailer
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) (Association of Indonesian Retailing Merchants (APRINDO))
Alamat.
E-Trade Building, Ground Floor,Jl. KH. Wahid Hasyim No. 55,Jakarta Pusat 10350,Indonesia
Telf.(021) 3928545
Fax.(021) 31923267,(021) 3928545
Retailing merchant
PT. Alfa Retailindo Tbk.
Alamat.
Jl. MH. Thamrin No. 9, Cikokol,Tangerang 15117 Banten,Indonesia
Telf.(021) 5543445, (021) 55755945
Fax.(021) 5548083
Retail
PT. AGIS Tbk
Alamat.
Menara Kebon Sirih, 6th Floor Suite 601-604,Jl. Kebon Sirih No. 17-19,Jakarta Pusat 10340,Indonesia
Telf.(021) 39836699
Fax.(021) 39836698
Retail and trading electronic; Electronic repair
PT. Dewataagung Wibawa
Alamat.
Wisma Soewarna, 3rd Floor Suite 3 K-R,Soewarna Business Park Soekarno Hatta International Airport, Cengkareng,Tangerang 19110 Banten,Indonesia
Telf.(021) 55911511
Fax.(021) 55911522
Duty free retailer and restaurant
PT.Ginza Prima Indah
Alamat.
Jl. Pasar Baru No. 120-122,Jakarta Pusat 10710,Indonesia
Telf.(021) 3453078, (021) 3813983
Fax.(021) 3450065
Wholesaler, retailer : department store
Pt.Goro Batara Sakti
Alamat.
Jl. Perintis Kemerdekaan Gudang Dolog 1-2, Kelapa Gading,Jakarta Utara 14240,Indonesia
Telf.(021) 45845858, (021) 45840460
Fax.(021) 45840640, (021) 4515428
Retailer; Wholesaler
Indomaret
Alamat.
Jl. Ancol Barat I No. 9-10, Ancol Barat,Jakarta Utara 14430,Indonesia
Telf.(021) 6914478, (021) 6919710, (021) 6919712
Fax.(021) 6914480
Retailer
Pt.Pasaraya Tosersajaya
Alamat.
Jl. Iskandarsyah II No. 2, Blok M – Kebayoran Baru,Jakarta Selatan 12160,Indonesia
Telf.(021) 7260170, (021) 7207201
Fax.(021) 7207209
Building management; Retail
CV.Teknika Utama,
Alamat.
Jl. Yosodipuro No. 3,Surabaya 60241 Jawa Timur,Indonesia
Telf.(031) 5681973
Fax.(031) 5681973
Department store; Retailer
PT.Mutiara Ritelinti Wira
Alamat.
Kawasan Niaga Terpadu Sudirman Lot. 12,Jl. Jend. Sudirman,Jakarta Selatan 12190,Indonesia
Telf.(021) 5153828, (021) 5153554
Fax.(021) 515383031, (021) 515383032
Retailer
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) (Association of Indonesian Retailing Merchants (APRINDO))
Alamat.
E-Trade Building, Ground Floor,Jl. KH. Wahid Hasyim No. 55,Jakarta Pusat 10350,Indonesia
Telf.(021) 3928545
Fax.(021) 31923267,(021) 3928545
Retailing merchant
Hukum puasa Nisfu sya'ban
Ada apa dengan puasa nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban)?? Segala
puji Allah yang telah memberikan kepada kita usia untuk bernafas dan
menjalankan hidup, semoga usia yang telah Allah percayakan kepada kita,
kita isi dengan ibadah-ibadah yang semua itu hanya untuk kebaikan kita
semua. Sebanyak apa pun ibadah dan dzikir kita padanya tidak akan
sedikit pun menambah keagungan-Nya, karena Dia lah Tuhan Yang Maha
Agung, dan meskipun kita mengingkari banyak perintah-Nya niscaya itu
semua tidak akan mengurangi Kemuliaan-Nya, karena Dialah Tuhan Yang Maha
Mulia, yang tidak akan sedikit pun berkurang kemuliaan-Nya.
Shalawat
dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad,
contoh tauladan bagi kita, yang mana ibadah-ibadah tidak akan diterima
kecuali mengikuti apa yang telah beliau contohkan. Sebagaimana sabda
beliau: “barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada asalnya
dari ku, maka ia akan tertolak” (HR Muslim).
Allah yang telah menciptakan kita telah menganugrahkan banyak nikmat kepada kita, mulai dari tangan, yang dengannya kita dapat berbuat, kaki yang yang dengannya kita dapat berjalan, air yang dengannya kita dapat minum ditambah nikmat-nikmat lainnya yang dengan itu semua lengkap sudah kenikmatan-Nya . Allah juga membolehkan kita menikmati itu semua sesuai kenginan kita, yang tentunya harus sesuai ketentuannya atau menjauhi apa yang dilarang-Nya dengan artian kita boleh melakukan apapun dengan nikmat-nikmat tersebut tetapi tetap menjauhi apa yang sudah dilarang-Nya, Maka dari itu para ulama mengambil kesimpulan dengan membuat kaidah : asal dari segala sesuatu adalah dibolehkan kecuali apa-apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya.
Lain halnya dengan ibadah mahdhah ataupun yang kita kenal dengan ritual-ritual ibadah yang sudah menjadi kewajiban kita untuk dilakukan. Semua harus dilakukan sesuai apa yang dilakukan atau dicontohkan oleh Rasulullah, karena tidaklah Allah megutus Rasul-Nya kecuali agar kita mencontoh kepadanya, dan barang siapa yang taat kepada Rasulullah maka sesungguhnya ia telah taat kepada Allah, sehingga barang siapa yang tidak taat kepada Rasulullah berarti ia tidak taat kepada Allah, sebagaimana firman-Nya: “Siapa yang taat kepada Rasul(muhammad) maka sesungguhnya ia telah taat kepada Allah, dan barang siapa yang berpaling dari ketaatan pedanya, maka seungguhnya kami tidak mengutus mu (Muhammad) untuk memeliara mereka” (An-nisa : 80). DR Sulaiman Al-Asyqar mengomentari ayat tersebut dengan berkata: “Ayat tersebut memberi penjelasan bahwa sesungguhnya ketaatan kepada rasul adalah ketaaran kepada Allah karena Rasul tidak menyruh kepada kita kecuali apa yang Allah perintahkan dan tidak melarang kecuali apa yang Allah larang”.
Maka dari itu, semua ibadah yang dilakukan sudah semestinya bercontoh kepada Rasulullah yang sudah tentu didahulukan dengan niat yang ikhlas, karena itulah syarat diterimanya ibadah kita, jika ikhlas tidak ada dalam ibadah kita, maka hanya kelelahan yang akan kita dapatkan, sesuai sabda Rasulullah: sesungguhnya segala amal itu sesuai dengan niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap masing-masing adalah apa yang diniatkannya, maka baraang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya kepada karena keduniaan atau karena wanita yang akan dinikahinya maka sesungguhnya hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.. (Muttafaq ‘alaih, dari hadits Umar bin Khattab). Begitu juga dengan ibadah yang kita lakukan tidak sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah, maka hanya kelelahanlah yang kita dapatkan, Rasulullah bersabda: “barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada asalnya dari ku, maka ia akan tertolak” (HR Muslim). Kedua syarat diatas pun (ikhlas dan mencontoh kepada Rasulullah) ditegaskan di dalam al-Quran, Allah berfirman: “Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan sesuatupun dalam ibadah kepada Tuhannya” (Al Kahfi: 110). Ayat ini dengan jelas menjelaskan bahwa ibadah yang kita lakukan akan diterima jika memenuhi dua syarat, pertama: “mengerjakan kebajikan” dengan artian mengikut apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Kedua: “tidak mempersekutukan Allah dalam beribadah” dengan artian menjauhi riya. Allah pun menjelaskan akan bahayanya jika kita beribadah tidak sesuai dengan tuntunan yang telah Rasul-Nya ajarkan. Allah berfirman: “Dan sesungguhnya inilah jalan Ku yang lurus maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepada-Mu agar kamu bertaqwa” (Al-An’am 153). Dan masih banyak lagi ayat yang menerangkan akan pentingnya beribadah ikhlas dan mencontoh kepada Rasulullah dalam beribadah.
Maka dari ini semua, para ulama mengambil kesimpulan dengak kaidah yang terkenal: “asal dari ibadah adalah diharamkan kecuali apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya”.
Yang menjadi perhatian dalam tulisan ini adalah masalah yang kedua, yaitu mencontoh kepada Rasulullah, karena sebagaimana yang sudah dijelaskan, jangan sampai kita berlelah-lelah beribadah tetapi akhirnya kita hanya mendapatkan kelelahan tersebut karena kita tidak mencontoh kepada Rasulullah.
Saat ini kita sudah memasuki bulan sya’ban yang mana bulan ini adalah bulan yang paling mendekati bulan suci Ramadhan yang mulia, sehingga tidak heran jika pada bulan ini banyak umat islam yang memaksimalkan ibadah, karena disamping sebagai latihan menghadapi bulan ramadhan, juga hal tersebut dicontohkan oleh Rasulullah, kerena pada bulan ini Rasulullah memperbanyak ibadahnya.
Ada sebagian dari kita pada bulan ini melaksanakan ibadah puasa nishfu sya’ban dengan niat mendekatkan diri kepada Allah juga melatih diri untuk menghadapi Ramadhan, bahkan ada sebagian dari kita yang khawatir ataupun menyesal jika tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut sehingga tidak heran, tidak sedikit masjid-masjid disekitar kita melalui mikrofonnya mengingatkan kita agar tidak lupa menjalankan puasa nishfu sya’ban tersebut. Tapi bagaimana dengan hukum puasa tersebut, apakah puasa tersebut merupakan sunnah mu’akkad sehingga banyak umat islam yang khawatir jika terlewatkan, ataukan hanya sunnah, ataukan mungkin makruh atau haram karena ada beberapa hadits nabi yang melarang umat islam melakukannya?. Maka disini kita akan membahas beberapa hadits yang berkaitan dengan ibadah di bulan sya’ban..
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “jika telah memasuki pertengahan bulan Sya’ban maka jangankah kalian berpuasa” (HR Nasa’I, tirmidzi, abu daud, ibnu majah, Ahmad) dishahihkan juga oleh ibnu hibban dan yang lainnya. Imam Ahmad mempermasalhkan keshahihan hadits ini karena ada Al-‘alaa ibn abdirrahman. Akan tetapi Al ‘ala ibn abdirrahman adalah dari rijal muslim. Menurut ibnu hajar dalam kitabnya taqriibu tahdzib beliau adalah shaduq mungkin hanya tuduhan saja.
Tidak diragukan lagi hadits ini menunjunjukan pelarangan berpuasa pada pertengahan bulan sya’ban, akan tetapi hadits ini dikecualikan dengan hadits “jika pada pertengahan tersebut bertepatan dengan shaum sunnah (seperti senin dan kamis)” . maka jika pada pertengahan bulan sya’ban bertepatan dengan h ari-hari yang disunnahkan berpuasa (seperti kamis atau jumat), berpuasa pada hari itu boleh hukumnya. Dapat disimpulkan disini, yang dimaksud pelarangan puasa pada pertengahan bulan sya’ban adalah mengkhususan pertengahan bulan tersebut untuk berpuasa dengan niat puasa nisfu sya’ban. Jika ingin berpuasa pada pertengahan sya’ban maka hendaknya berpuasa tiga hari yaitu tiga belas, empat belas dan lima belas, karena puasa tiga hari pada pertengahan bulan memang disunnahkan pada semua bulan, sebagai mana hadits dari Abi Dzar al Gifari: “Kami diperintahkan oleh Rasulullah agar berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, yaitu tiga belas, empat belas dan lima belas” (HR Nasa’I, Tirmidz dan dishahihkan oleh ibnu hibban). Banyak perbedaan pendapat mengenai hadits yang melarang puasa nisfu sya’ban, tapi pendapat yang mengatakan haram lebih kuat, maka tidak heran jika mayoritas masyarakat yang mengaku dirinya bermadzhab syafi’I mengharmkannya.
Lalu apa yang disunnahkan pada bulan Sya’ban?. Dari aisyah radiyallahu ‘anha berkata: tidaklah aku melihat Rasulullah berpuasa lengkap satu bulan melainkan hanya bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihatnya banyak berpuasa melainkan pada bulan sya’ban. (HR Muttafaq ‘alaihi). Hadits ini menunjukan bahwa Rasulullah tidak pernah berpuasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan beliau memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Kenapa Rasulullah memperbanyak puasa pada bulan sya’ban?, yaitu karena pada bulan tersebut banyak manusia yang lalai, sebagaimana yang beliau katakan ketika ditanya tentang puasa tersebut, dari hadits usamah bin zaid, “aku berkata,wahai Rasulullah aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan biasa seperti halnya engkau berpuasa pada bulan sya’ban. Rasulullah menjawab: pada bulan ini banyak manusia yang lalai (yaitu antarea rajab dan ramadha). Pada bulan itu segala amalan diangkat kepada Rabbul ‘alamin, dan aku menginginkan ketika amalanku diangkat aku dalam keadaan berpuasa (Shahih, dalam shahihah syeikh nasiruddin al albany). Lalu adakah dalil yang mensunahkan puasa nisfu sya’ban setelah jelas akan dalil yang megharamkannya??? Allahu a’lam bisshawab…..
Allah yang telah menciptakan kita telah menganugrahkan banyak nikmat kepada kita, mulai dari tangan, yang dengannya kita dapat berbuat, kaki yang yang dengannya kita dapat berjalan, air yang dengannya kita dapat minum ditambah nikmat-nikmat lainnya yang dengan itu semua lengkap sudah kenikmatan-Nya . Allah juga membolehkan kita menikmati itu semua sesuai kenginan kita, yang tentunya harus sesuai ketentuannya atau menjauhi apa yang dilarang-Nya dengan artian kita boleh melakukan apapun dengan nikmat-nikmat tersebut tetapi tetap menjauhi apa yang sudah dilarang-Nya, Maka dari itu para ulama mengambil kesimpulan dengan membuat kaidah : asal dari segala sesuatu adalah dibolehkan kecuali apa-apa yang diharamkan Allah dan Rasul-Nya.
Lain halnya dengan ibadah mahdhah ataupun yang kita kenal dengan ritual-ritual ibadah yang sudah menjadi kewajiban kita untuk dilakukan. Semua harus dilakukan sesuai apa yang dilakukan atau dicontohkan oleh Rasulullah, karena tidaklah Allah megutus Rasul-Nya kecuali agar kita mencontoh kepadanya, dan barang siapa yang taat kepada Rasulullah maka sesungguhnya ia telah taat kepada Allah, sehingga barang siapa yang tidak taat kepada Rasulullah berarti ia tidak taat kepada Allah, sebagaimana firman-Nya: “Siapa yang taat kepada Rasul(muhammad) maka sesungguhnya ia telah taat kepada Allah, dan barang siapa yang berpaling dari ketaatan pedanya, maka seungguhnya kami tidak mengutus mu (Muhammad) untuk memeliara mereka” (An-nisa : 80). DR Sulaiman Al-Asyqar mengomentari ayat tersebut dengan berkata: “Ayat tersebut memberi penjelasan bahwa sesungguhnya ketaatan kepada rasul adalah ketaaran kepada Allah karena Rasul tidak menyruh kepada kita kecuali apa yang Allah perintahkan dan tidak melarang kecuali apa yang Allah larang”.
Maka dari itu, semua ibadah yang dilakukan sudah semestinya bercontoh kepada Rasulullah yang sudah tentu didahulukan dengan niat yang ikhlas, karena itulah syarat diterimanya ibadah kita, jika ikhlas tidak ada dalam ibadah kita, maka hanya kelelahan yang akan kita dapatkan, sesuai sabda Rasulullah: sesungguhnya segala amal itu sesuai dengan niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap masing-masing adalah apa yang diniatkannya, maka baraang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya kepada karena keduniaan atau karena wanita yang akan dinikahinya maka sesungguhnya hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.. (Muttafaq ‘alaih, dari hadits Umar bin Khattab). Begitu juga dengan ibadah yang kita lakukan tidak sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah, maka hanya kelelahanlah yang kita dapatkan, Rasulullah bersabda: “barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada asalnya dari ku, maka ia akan tertolak” (HR Muslim). Kedua syarat diatas pun (ikhlas dan mencontoh kepada Rasulullah) ditegaskan di dalam al-Quran, Allah berfirman: “Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan sesuatupun dalam ibadah kepada Tuhannya” (Al Kahfi: 110). Ayat ini dengan jelas menjelaskan bahwa ibadah yang kita lakukan akan diterima jika memenuhi dua syarat, pertama: “mengerjakan kebajikan” dengan artian mengikut apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Kedua: “tidak mempersekutukan Allah dalam beribadah” dengan artian menjauhi riya. Allah pun menjelaskan akan bahayanya jika kita beribadah tidak sesuai dengan tuntunan yang telah Rasul-Nya ajarkan. Allah berfirman: “Dan sesungguhnya inilah jalan Ku yang lurus maka ikutilah ia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepada-Mu agar kamu bertaqwa” (Al-An’am 153). Dan masih banyak lagi ayat yang menerangkan akan pentingnya beribadah ikhlas dan mencontoh kepada Rasulullah dalam beribadah.
Maka dari ini semua, para ulama mengambil kesimpulan dengak kaidah yang terkenal: “asal dari ibadah adalah diharamkan kecuali apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya”.
Yang menjadi perhatian dalam tulisan ini adalah masalah yang kedua, yaitu mencontoh kepada Rasulullah, karena sebagaimana yang sudah dijelaskan, jangan sampai kita berlelah-lelah beribadah tetapi akhirnya kita hanya mendapatkan kelelahan tersebut karena kita tidak mencontoh kepada Rasulullah.
Saat ini kita sudah memasuki bulan sya’ban yang mana bulan ini adalah bulan yang paling mendekati bulan suci Ramadhan yang mulia, sehingga tidak heran jika pada bulan ini banyak umat islam yang memaksimalkan ibadah, karena disamping sebagai latihan menghadapi bulan ramadhan, juga hal tersebut dicontohkan oleh Rasulullah, kerena pada bulan ini Rasulullah memperbanyak ibadahnya.
Ada sebagian dari kita pada bulan ini melaksanakan ibadah puasa nishfu sya’ban dengan niat mendekatkan diri kepada Allah juga melatih diri untuk menghadapi Ramadhan, bahkan ada sebagian dari kita yang khawatir ataupun menyesal jika tidak dapat melaksanakan ibadah tersebut sehingga tidak heran, tidak sedikit masjid-masjid disekitar kita melalui mikrofonnya mengingatkan kita agar tidak lupa menjalankan puasa nishfu sya’ban tersebut. Tapi bagaimana dengan hukum puasa tersebut, apakah puasa tersebut merupakan sunnah mu’akkad sehingga banyak umat islam yang khawatir jika terlewatkan, ataukan hanya sunnah, ataukan mungkin makruh atau haram karena ada beberapa hadits nabi yang melarang umat islam melakukannya?. Maka disini kita akan membahas beberapa hadits yang berkaitan dengan ibadah di bulan sya’ban..
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: “jika telah memasuki pertengahan bulan Sya’ban maka jangankah kalian berpuasa” (HR Nasa’I, tirmidzi, abu daud, ibnu majah, Ahmad) dishahihkan juga oleh ibnu hibban dan yang lainnya. Imam Ahmad mempermasalhkan keshahihan hadits ini karena ada Al-‘alaa ibn abdirrahman. Akan tetapi Al ‘ala ibn abdirrahman adalah dari rijal muslim. Menurut ibnu hajar dalam kitabnya taqriibu tahdzib beliau adalah shaduq mungkin hanya tuduhan saja.
Tidak diragukan lagi hadits ini menunjunjukan pelarangan berpuasa pada pertengahan bulan sya’ban, akan tetapi hadits ini dikecualikan dengan hadits “jika pada pertengahan tersebut bertepatan dengan shaum sunnah (seperti senin dan kamis)” . maka jika pada pertengahan bulan sya’ban bertepatan dengan h ari-hari yang disunnahkan berpuasa (seperti kamis atau jumat), berpuasa pada hari itu boleh hukumnya. Dapat disimpulkan disini, yang dimaksud pelarangan puasa pada pertengahan bulan sya’ban adalah mengkhususan pertengahan bulan tersebut untuk berpuasa dengan niat puasa nisfu sya’ban. Jika ingin berpuasa pada pertengahan sya’ban maka hendaknya berpuasa tiga hari yaitu tiga belas, empat belas dan lima belas, karena puasa tiga hari pada pertengahan bulan memang disunnahkan pada semua bulan, sebagai mana hadits dari Abi Dzar al Gifari: “Kami diperintahkan oleh Rasulullah agar berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, yaitu tiga belas, empat belas dan lima belas” (HR Nasa’I, Tirmidz dan dishahihkan oleh ibnu hibban). Banyak perbedaan pendapat mengenai hadits yang melarang puasa nisfu sya’ban, tapi pendapat yang mengatakan haram lebih kuat, maka tidak heran jika mayoritas masyarakat yang mengaku dirinya bermadzhab syafi’I mengharmkannya.
Lalu apa yang disunnahkan pada bulan Sya’ban?. Dari aisyah radiyallahu ‘anha berkata: tidaklah aku melihat Rasulullah berpuasa lengkap satu bulan melainkan hanya bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihatnya banyak berpuasa melainkan pada bulan sya’ban. (HR Muttafaq ‘alaihi). Hadits ini menunjukan bahwa Rasulullah tidak pernah berpuasa satu bulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan beliau memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Kenapa Rasulullah memperbanyak puasa pada bulan sya’ban?, yaitu karena pada bulan tersebut banyak manusia yang lalai, sebagaimana yang beliau katakan ketika ditanya tentang puasa tersebut, dari hadits usamah bin zaid, “aku berkata,wahai Rasulullah aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan biasa seperti halnya engkau berpuasa pada bulan sya’ban. Rasulullah menjawab: pada bulan ini banyak manusia yang lalai (yaitu antarea rajab dan ramadha). Pada bulan itu segala amalan diangkat kepada Rabbul ‘alamin, dan aku menginginkan ketika amalanku diangkat aku dalam keadaan berpuasa (Shahih, dalam shahihah syeikh nasiruddin al albany). Lalu adakah dalil yang mensunahkan puasa nisfu sya’ban setelah jelas akan dalil yang megharamkannya??? Allahu a’lam bisshawab…..
Masukan dan kritikan atas tulisan ini adalah yang diharapkan sehingga menjadi forum diskusi…..
‘ashamanaLLah wa iyyakum fii thaatih.
sumber : http://shohib85.multiply.com
Langganan:
Postingan (Atom)