Laman

Sabtu, 04 Desember 2010

Jalan-jalan hemat ke Eropa


Biasanya kalau udah sampai di Eropa, orang nggak mau rugi cuma menetap di satu negara, pasti jalan-jalan ke negara lain juga, karena  negara-negara/kota-kota yang terkenal di atlas itu berdekatan. Kalau aku dulu stationnya di Amsterdam (karena biaya hidup lebih murah dari negara Eropa lainnya), kami nginap di hotel kecil bintang satu atau dua (kalo tidak salah ingat, nama jalannya Frank de mierre Str.). Yang punya WNI keturunan asal Surabaya. Karena sebelumnya sudah tau akan menginap di hotel rumahan, jadi udah siap-siap bawa rendang,sambal teri kacang, abon, dll. Di Schipol tidak terlalu ketat urusan makanan ini, bawaan kita nggak ada yang diobrak-abrik, mungkin mereka ngerti orang Indonesia kalo datang ke sana sering bawa. Beras/nasi ada jual disana, tapi agak mahalan itu udah pasti. Kalau buat aku, soal menu nggak ada masalah sih (makanya rendang/teri kacang bawaan nggak kusentuh sama sekali), berhubung setiap jamuan/ke restaurant, penyelenggara acaranya udah tau kita mayoritas muslim, jadi makanannya nggak ada pork. Yang jelas, kalo di Holland kayaknya nggak begitu susah nemuin makanan Indonesia. Di hotel itu, kita malah dimasakin masakan Indonesia terus sama si ibu yg punya hotel, jadi tidak terasa di luar negeri jadinya. Aku ingat si ibu itu senang sekali waktu aku kasih sebagian rendang masakan mamaku yg bener-bener authentic, sudah berpuluh-puluh tahun tidak merasakan rendang sepertt itu katanya. Masak disitu bisa, tapi katanya rasanya tidak original lagi, soalnya mulai dari bumbu, santan dan pernak perniknya udah nggak asli lagi.

Berhubung tujuan perjalanan banyak, barang bawaan kami titip di hotel dulu, supaya praktis karena pulangnya kan melalui Schipol lagi, jadi daripada barang-barang seabrek-abrek digotong kesana kemari, lebih baik di titipin disitu dulu. (Mungkin karena sama-sama orang Indonesia yang punya hotel nggak keberatan dititipin barang, tambahan lagi kami waktu itu deket sama karyawan-karyawan yang umumnya mahasiswa Indonesia di sana. Malah mereka mau diminta jadi guide kalau sedang bebas. Jadi kalo kita pergi ke tujuan yang dekat seperti ke Den Haag, Volendam, Delft, Keukenhof, Cheveningen, Leiden, Rotterdam, Paris, dll cukup pulang hari, malamnya kembali ke hotel lagi. Tapi kalau agak jauhan dan banyak yang mau dikunjungi seperti ke Jerman, Belgia, Inggris, Itali, dll, baru nginap di tempat tujuan. Untuk transportasi di Amsterdam, umumnya kita jalan naik tram, feenya sekarang aku nggak tau lagi soalnya dulu masih pake gulden. Yang penting jangan malu-malu bertanya. Seringnya malah ketemu sama orang Indonesia di sana, jadi kalau mau nanya-nanya jadi gampang dan seabrek-abrek.

Tempat-tempat yang pernah aku kunjungi dan recommended untuk dikunjungi adalah :
- Amsterdam dan sekitarnya :
* Kalverstraat (buat yg suka shopping)
* Centrum (tempat ngeceng)
* Windmill & Cheese farm-nya, Tulip farm
* Flea market di Jordaan area, tapi aku nggak ingat nama tempatnya
(seingatku banyak juga dijual barang second disini terutama baju-baju)
* Ams' canal tour
* Madurodam (miniature city)
* Keukenhoff (taman bunga)
* Delft (pabrik keramik/porselen Delft Blue, dulu banyak mahasiswa Indonesia yang kuliah di Delft University di sini)
* Volendam (foto pakai baju tradisional Belanda dan jangan lupa lihat handycraftnya, buat ibu-ibu aku recomend beli gordijn renda disini, bagus sekali)
* Scheveningen (daerah pantai aku beli bunga handmade disini karena bagus-bagus)
* Denhaag (singgah ke KBRI, kalo bisa pas Agustusan aja berangkatnya supaya bisa singgah disini dijamin rame)
* Leiden (terkenal dengan universitas dan museum bersejarahnya)
* Rotterdam (kotanya paling modern dari antara yang disebut di atas).

Di Jerman, banyak juga tempat yang aku kunjungi, cuma kenangannya nggak begitu kuat nempel di otak soalnya nggak begitu lama di sini (paling cuma 10 harian, itupun dibagi-bagi ke banyak kota). Seingetku aku cuma ke Frankfurt ,Hamburg, Munchen Gladbach, Munich, Dusseldorf dan beberapa kota kecil lainnya. Oya, di Dusseldorf ada tempat yang jual tas Aigner reject, murah-murah banget harganya, sekitar 10-25% harga jual yang bagus padahal rusaknya nggak keliatan. Selain tas/sepatu/tali pinggang aku gak belanja banyak di sini Esprit murah- murah banget disini. Kenangan yang paling berkesan ialah dapat batunya tembok Berlin, yang dikasih sama keluarga tempatku home stay di sana. Pernah juga kita stay di sport centre yang komplit fasilitasnya serasa gak mau pulang jadinya.

Di Perancis, aku cuma ke Paris sama satu daerah lebih tepatnya di pedesaan bagus sekali viewnya. Selain itu cuma melihat Eiffel, Arch de Triumph, museum, jalan-jalan ke taman, makan di cafe. Hati-hati kalo di Eiffel ditawarin foto lucu dengan backgroud Eiffel, kalo gak salah di level keduanya, soalnya aku pernah ditipu di situ, mahal banget untuk sekali foto saja. Kalo memang mau foto tawar dari mula dulu. Di Belgia, kalo ke Brussel jangan lupa ke Atomium, manneke piss, dan jangan lupa beli coklat yang bitter di sini murah-murah banget. Selain ke Brussels, aku pernah stay beberapa hari di Gent, Leuven, beberapa aku lupa nama tempatnya, tapi memang asyik banget daerahnya. Yang penting kalo kemana-mana jangan segan pada bawa map & tourist guide book, seingetku hampir di setiap kantor pos, menyediakan secara gratis. Terus jangan lupa buat diary khusus perjalanan, soalnya rugi kalo laporannya nggak lengkap. Tambahan lagi mungkin perlu bawa camilan agak banyak juga karena nantinyakan berkurang juga, soalnya karena dingin aku bawaannya mau makan terus, kalo beli di sana beda banget harganya sama camilan di sini.

Kalo berangkatnya bulan September berarti hampir musim dingin jadi jangan lupa
- sedia cream & lip balm, karena udara dingin bisa membuat kulit jadi  kering dan bibir pecah-pecah. Aku juga borong Sebamed di Jerman murah banget, dulu belum ngetop di sini. Tapi biar musim dingin, aku nggak melewatkan ice cream yang yahud banget rasanya.
- Ngga usah bawa baju banyak-banyak, yang penting bawa satu baju hangat yang representatif cocok utk acara apa aja, scarf/pashmina, sama baju yang bisa menahan dingin, misalnya model turtle neck, model sweater tipis berbulu. Aku cuma bawa 2 jeans, 1 pantalon, 8 atasan, 2 baju hangat, 3 set baju untuk acara dinner tapi under wearku bisa lebih dari selusin pasang. Selama sebulan lebih aku cuma nyuci underwear saja sedangkan yang lainnya nggak soalnya karena nggak keringetan bajuku pada awet.
- Bawa boots yang nyaman juga recomended, biar kaki nggak kediginan.
- Jangan lupa bawa kamera lebih dari satu soalnya punyaku rusak selama disana karena dingin akibat perubahan cuacanya drastis banget.
- Di Indonesia panas sampai di sana pas habis musim semi tapi tetap aja suhunya sampe -3C gitu, jadi kameranya mogok dan ngga bisa dibenerin disana. Aku kehilangan banyak moment-moment indah untuk difoto. Mudah-mudahan yang digital nggak masalah. (IM)

- Tips and tips :
1. Hotel, jika ingin memasak sendiri cari hotel yang ada dapur kecil-nya (tipe hotel-apartment)
2. Dari beberapa website dibawah ini baca dengan seksama system public transportasi-nya. Memang disana sistem public transportasinya nggak beda jauh dengan singapore kecuali yang di German agak sedikit berbeda.
3. Di beberapa website diatas ada peta elektronik, jadi kalau tahu alamat tujuan tinggal dimasukkan saja datanya lantas diprint supaya sampai sana sudah ada panduannya, yang paling bagus peta elaktronik jerman karena informatif
4. Sebaiknya jangan pergi kesana akhir september karena agak susah mengatur bajunya. Kalau pakai baju biasa gampang kedinginan tapi kalau pakai jaket tebal repot bawanya, karena kadang-kadang bisa panas juga.

Ini ada beberapa situs yg mungkin berguna:
- system transportasi di Munich
http://www.mvv-muenchen.de/en/mvv-info-service/index.html


- peta elektronik german
http://www.stadtplandienst.de/home.asp?lang=en
- munich airport
http://www.munich-airport.de/EN/index.html
- jaringan hotel murah (bermanfaat kalau jln2 pakai mobil & ada
driver)
http://www.etaphotel.com/etaphotel/gb/cartographie/index.shtml
- Stuttgart city information
http://www.stuttgart-tourist.de/english/index.html
- heidelberg city information
http://www.visit-heidelberg.com/
- barcelona city information
http://www.bcn.es/english/laciutat/barcelona/
- paris city information, see visiting paris
http://www.paris.fr/en/
- salzburg city information
http://www.salzburg.com/tourismus_e/694.htm
- bandara schiphol, asyik juga buat cuci mata. Klik di bagian
airport information
http://www.schiphol.nl/
- antwerpen city information, boleh jg kota ini
dikunjungi kalau sempet selain Bruxels
http://www.visitantwerpen.be/
(DA)

- Pendaratan biasanya di frankfurt, kebetulan saya sendiri bersama keluarga tinggal di frankfurt dan dekat down town nya persis di tepi  ungai Main dan sangat dekat sekali ke pusat perbelanjaan dan wisata frankfurt ( bisa jalan kaki ke flea market) barangnya lumayan menarik  untuk di lihat , biasanya turis pasti jalan-jalan ke sini, tamu juga pada senang kesini. Dari tempatku ke belanda ( Amsterdam 4,5 jam ), dari rumahku juga ke paris (5 jam ) driving , kalau pakai kereta tergantung keretanya (express atau biasa). Kalo memang mau keliling eropa mendingan ambil eurorail ticket yang bisa keliling eropa dengan kereta tercepat. Biasanya teman-temanku selalu ambil jalan malam dan tidur di kereta lalu siangnya jalan-jalan ke negara yang dituju. Harga ticketnya biasanya kalo ngga salah sekitar 500an euro perorang berlaku selama 1  bulan .
Apartemenku tersebut kebetulan 1 kamar kosong dan bisa di isi dengan 2 atau 3 orang. Kamar mandi kita ada 2, 1 untuk bath tub dan 1 untuk shower. Kalo memang berminat di frankfurt bisa menginap di rumahku dengan tarif untuk 2 orang 40 euro tetapi kalo 2 orang 50 euro. Biasanya kalo pas musim pameran juga kita sewakan untuk orang indonesia yang mengikuti pameran disini tetapi harganya bisa 2 kali lipat. Harga ini termasuk breakfast. Kalau untuk wisata wilayah sekitar frankfurt, dengan menginap di apartemenku sudah tidak membutuhkan kereta dalam kota lagi (tetapi hanya di sekitar wilayah tengah frankfurt ) jadi cukup dengan berjalan kaki . (AH)

- Kalau mau mampir dan nginap di rumahku boleh asalkan tanggalnya masih awal atau pertengahan September, karena setelah itu aku mau mudik ke Indonesia. Rumahku di Toulouse,Perancis Selatan sudah dekat ke Spanyol dan juga dekat ke Andora (Andora itu negara kecil banget di puncak Peg. PyrenĂ©es). Yang mungkin mau ke Lourdes, dari rumahku dekat (1.5 jam bermobil nanti aku antar). Di Toulouse itu pusat industri pesawat airbus, bisa kunjungan ke sana melihat pembuatan airbus A380(pesawat komersial terbesar menampung 550 penumpang yang  baru akan diluncurkan tahun depan), bisa lihat juga pesawat concorde. Masih banyak tempat lain yang bisa dikunjungi. (JL)

- Soal cuaca sudah dibahas diposting sebelumnya. Aku mau sharing pengalaman orangtuaku. Kalau bawa setrikaan, kompor atau hairdryer untuk travel atau barang elektronik lainnya harus hati-hati karena di Eropa steckernya berbeda. Aku lupa dulu ibuku ke negara mana tapi yang pasti barang elektronik bawaannya nggak bisa dipakai karena "colokan" nya berbeda harus ada adapternya lagi. Dihotel boleh saja masak (ini kata aku yang sering masak-masak dihotel) tapi harus hati-hati benar jangan sampai asap makanan terkena sensor kebakaran.Pengalaman pernah ada ada rombongan dari Pemda yang nginap dihotel,terus masak nasi tapi rupanya rice cookernya ditaruh diatas meja rias tepat dibawah sensor asapnya kebetulan rice cookernya besar lagi langsung bunyi sensornya karena dikira ada kebakaran.

Soal bawa abon, tergantung datangnya pertama kali ke bandara mana? Kalo German suka on and off, kadang diperiksa kadang enggak seringnya pemeriksaannya random. Tapi biasanya anjing pelacak sering dengus-dengusin tas-tas dan koper-koper. Pernah temanku diperiksa karena bawa terasi dan si terasi itu kecium sama anjing pelacaknya.Pengalamanku alhamdulilah lolos aja bawa abon rendang paru dan kawan-kawannya.

Apartement biasanya sewanya mingguan, aku belum tahu kalau ada yang bisa sewa harian. Kalau di Frankfurt mau jalan-jalan pake transportasi umum (bis/kereta) selama masih di area frankfurtnya lebih murah pake tiket buat group (maksimum 5 orang). Beli yang seharian, kalo mau lama bisa beli yang langsung seminggu jadi lebih murah daripada ngeteng.

Kalo soal makan, banyak juga macamnya selain McD Burger King, bisa beli Kebab atau aneka jenis Ikan di Nordsee. Harganya lumayan terjangkau. (SH)

- September bukan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Eropa. Udara masih ngga jelas, kebanyakan berangin, bisa dingin banget bisa juga nggak, jadi kadang bingung bawa bajunya. Yang paling ok kalau  menurutaku tetap April-Mei karena pada saat itu Eropa lagi bagus- bagusnya (spring time). Yang jelas kalau ke Belanda tulip cuma ada  pada bulan ini dan taman bunga Keukenhof juga cuma buka pada bulan  April-Mei. Dengan berlakunya Euro rata-rata harga di Eropa jadi sama.  Dulu sebelum ada Euro waktu aku sekolah di Belanda (th 95), dari sisi
living cost Belanda jauh lebih murah dibanding negara Eropa lainnya  seperti Perancis, Jerman, apalagi Inggris dan Swiss (ini yang paling  edan!). Tapi tahun lalu aku jalan-jalan ke Belanda dan Italy, aku kaget karena sekarang jadi mahal karena perbedaan nilai currency. Negara-negara yang dulunya murah harus menyesuaikan diri dan jatuhnya jadi mahal juga.

Untuk tranpsortasi aku termasuk orang yang kalau keluar negeri paling senang pakai tranpsortasi massal seperti bis, tram atau subway karena murah, gampang (asal mau baca petunjuk, tapi bisanya orang Indonesia paling malas baca peta dan petunjuk langsung aja panggil taksi) dan betul-betul bisa menyatu dengan kehidupan lokal. Kalau di Paris dan London, Aku recommend naik Metro (di Paris) atau tube (di London), yang penting bawa peta. Tiketnya murah dan hampir setiap tourist object terkenal ada station Metronya. Kalau di Belanda aku recommend naik tram atau bis, beli aja yang namanya 'strippenkart" yg ada hampir di setiap 'warung' atau kios. Strippenkart bisa dipake untuk bis dan juga tram.

Setauku, kalau masuk lewat Belanda hampir tidak pernah diperiksa. Dulu aku sampai bawa rendang paru, ayam goreng Bulungan, aman-aman
aja tuh. Kalau Jerman kalau nggak salah diperiksa. Yang agak rese' Inggris dan Perancis. Kalau tourist objects, bisa panjang ceritanya.  Aku nggak suka ikut tour tapi bener explore sendiri. Yg jelas flea market harus!. Kalau di Belanda, flea market yang terkenal di Waterlooplein, dekat central station. Di Perancis lebih banyak lagi nggak inget aku. Puas-puasin ke museum deh. Kalau di Perancis sempatkan ke Versailles, sedikit di luar kota Paris (ada kereta langsung dari Paris). Sampai sekarangpun belum semua museum di Paris aku masukin karena banyak banget dan semuanya bagus. Yang pasti di Paris harus ke Louvre (ini aja 2 hari nggak selesai), Napoleon tomb, kalau di Amsterdam Rijk Museum, Van Gogh Museum. Nggak usah ke Madam Tuseaud (di London ada, di Amsterdam ada juga), menurut aku itu museum yang garing banget. Kalau di London, museumnya nggak seheboh di Paris, tapi yang juga harus dikunjungi adalah pertunjukkan terkenal seperti di Broadway, seperti "Miss Saigon", "Phantom of the Opera", " The Cats", "Le Miserable", dll. Show-show tsb hampir setiap hari ada dan anehnya selalu penuh, jadi harus pesen tiket dulu.

Memang betul kalau di Belanda dan Italy harus ekstra hati-hati. Kalau di Amsterdam terutama hati-hati kalau naik trem, banyak copetnya, kalau di Italy suka ada seperti kaum' gypsi' yang suka keliaran di sekitar tourist objects, hati-hati aja! Yang lucu kalau di Volendam di Belanda, itu tempat yang pasti dikunjungi orang Indonesia kalau ke Belanda untuk berfoto pakai baju traditional belanda, ada studio foto yang sering banget dikunjungi orang Indonesia. Disitu tertulis dalam bahasa indonesia "hati-hati awas copet!".Kalau mau ke Volendam aku masih ingat nomor bisnya, karena dulu saking seringnya aku jadi tour guide amatiran nganter orang indonesia kalau mau foto-fotoan, nomornya 110 di depan hotel Grand Tulip dekat central station. Kalau ke Volendam jangan lupa makan ikan Haring dan sea food lainnya. Veel plezier!! (IN)

- Kalau bisa enakan ke Eropa antara Mei-Agustus, udaranya enak. Nggak terlalu beda jauh dari Indonesia, walaupun lebih kering disini. Selain itu nggak perlu berat-berat bawa jaket tebal. Cukup bawa baju tipis dan topi, karena kalau summer disini panas dan silau. Kalau September udah agak dingin dan berangin. Biasanya mulai banyak ujan juga. Tapi masih lumayan enak dibanding kalau udah winter beneran.

Rata-rata harga McD tiap negara sama, paling beda sedikit tergantung sama pajak masing-masimg negaranya. Rata-rata 1 menu itu sekitar 3-5 Euro (Di Jerman). Tapi hati-hati buat yang muslim, karena mayoritas makanan di Jerman ada kandungan daging babi, termasuk juga makanan fastfood gitu. Alternatif jajanan di sini selain fastfood amrik gitu aku suka beli kebab turki, harganya sekitar 3-4 euro sebutir.

Apakah listrik disana sama dgn di Indonesia? Kalo iya kan kita bisa bawa kompor kecil untuk masak supaya irit (bawa abon ngga dilarang?) Sama, kecuali di Inggris beda colokan. Sebenarnya dilarang bawa daging dari Asia, tapi nggak ditanya jadi cuek aja.

Atau mungkin ada info apartment yg bisa disewakan harian. Ada, tapi untuk ini butuh local info tergantung di kota mana. Kalau nggak salah, di London ada wisma Indonesia punya KBRI yang bisa  disewain dengan harga lebih murah daripada harga hotel/apartment  disana. Tapi info detailnya mesti cari ke orang KBRI di sana. Di  Jerman aku nggak tau, tapi kalau rombongannya banyak, mendingan cari  info ke orang KBRI setempat, mungkin ada yang punya kenalan orang dalam jadi lebih gede kansnya.

Bagaimana dengan transportasi umum (termasuk gambaran feenya).Transportasi dalam kota tergantung kotanya, tapi ada option untuk harian, mingguan, ulanan, dan ada juga untuk keluarga atau rombongan. Di London juga sama begitu.

Apa aja yang ngga boleh ketinggalan untuk dikunjungi (info flea marketnya boleh). Soalnya terbatas waktunya disambi dengan "kerja" jadi untuk ikut tour kayanya ngga mungkin, harus kita yang atur-atur sendiri jadwalnya. Flea market biasanya acara rutin di tiap kota di  jerman, cuma beda besar-kecilnya aja. Ada kota tertentu yang katanya bagus flea marketnya. Tapi aku sendiri belum pernah datangin. Kalau akhir September-awal Oktober di Munich ada Oktober fest, kalau kebetulan datangnya kesana pas tanggal segitu, bagus tuh. Rame bener tapi aku udah beberapa tahun ini absen . (MI)

- Kalo mau ke Eropa, di bulan September adalah musim perubahan dari musim panas ke musim gugur biasanya anginnya agak kencang. Idealnya pas musim semi ke musim panas (Mei, Juni,July).

Listrik, bisalah bawa alat masak kecil itu ke hotel, bawa abon nggak dilarang.

Kalau ke Paris disekitar Menara Eiffel hati-hati banyak copet.
Kalau ke Belanda hati-hati banyak copet juga.
Kalo ke Itali terus belanja harus pintar-pintar nawar.

Kalo ke Eropanya rame mendingan sewa appartment aja dan biasanya di appartment itu sudah termasuk dengan alat-alat dapur dan mesin cuci segala. Cuma kalo appartment biasanya minimal untuk satu minggu, tapi ada juga yang boleh untuk 3 hari.

Untuk alat transportasi macam-macam tergantung negaranya:Kalo Jerman, publik transportasinya enak, bisa beli tiket mingguan atau harian. Kalo Perancis lumayan, kalo Belanda agak-agak harus hati-hati.



Sumber :
Dakomi (http://jalanasik.com/content/view/264/32/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar